Hehehe...
Saya jadi geli sendiri baca judul yang saya bikin...
Judul ini pasti bikin ibu-ibu jadi kebakaran jenggot...
Bapak-bapak mungkin jadi senyum-senyum.
Lho kok bisa?
Hehehehe...
Baca aja lah ceritanya...
Tulisan ini berawal dari kasus heboh AA yang jadi tersangka pembunuh Nasruddin gara-gara rebutan perempuan.
Kisah persisnya saya gak tau sih. Saya gak pernah liat tipi karena selalu kalah sama Playhouse Disney-nya Sasha. Yang jelas, kasus itu masalah cewek selingkuhan versus cewek yang akan dipoligami.
Gara-gara selingkuh, rusak harga diri sebelanga. Gara-gara selingkuh, jadilah diri pembunuh.
Tapi pertanyaan saya berikutnya, bangga gak sih tuh cewek dijadiin selingkuhan or diajak poligami sama orang-orang besar itu?
Hehehe...tanya aja sama ceweknya itu ya...
Rentetan pertanyaan terbesar kedua saya...
Kenapa sih orang selingkuh? Kenapa selingkuh itu jadi permasalahan besar?
Dan kapan orang dibilang selingkuh?
Hmmm...saya tau pasti... Definisinya bisa jadi banyak banget...
Tergantung masing-masing orang...
Tergantung motivasi pelakunya
Dan tentu saja, tergantung pada nilai yang dianut oleh masing-masing orang juga.
Kita gak bisa langsung menuduh orang selingkuh karena liat smsnya penuh dengan kata-kata sayang yang bukan dari istrinya, karena siapa tau orang itu sepakat dengan istrinya untuk mendefinisikan selingkuh bila sudah saling berhubungan badan dengan yang bukan istrinya.
Kita tidak bisa menuduh orang selingkuh hanya karena melihat orang yang kita kenal berjalan berdua dengan orang yang bukan pasangannya...
Karena...yaa...karena kita emang gak tau dia selingkuh atau tidak atau bagaimana komitmennya dengan pasangannya
We never know what's inside...
Moral of the story: Never judge something we never know...
Trus, gimana kalo kita yang mergokin pasangan kita melakukan hal-hal di luar kesepakatan yang sudah disepakati?
Well, daripada memulai festival piring terbang, kenapa gak coba kita bahas bersama masalah itu...
Tapi, lagi-lagi, semuanya berpulang pada pribadi masing-masing. Bisa gak membicarakan masalah itu baik-baik dengan pasangan.
Konon, permasalahan yang dibicarakan dengan kepala dingin akan menghasilkan sesuatu yang lebih indah dari pada dibicarakan dengan kepala panas.
Udah gitu, sebelum mulai perang, just take yourself one step backward.
Coba lihat permasalahan dari luar
Apa yang menyebabkan perselingkuhan itu terjadi
Kekurangan kah? Atau malah justru ada kelebihan dari pasangan yang membuat minder sehingga sulit untuk membuka komunikasi?
Kalo udah bisa duduk berdua dengan kepala dingin, coba dievaluasi lagi, bagaimana perjalanan cinta yang sudah dilalui berdua.
Apa yang perlu dihangatkan?
Apa yang perlu diperbaiki?
Well, buat saya...
Cukup sedikit terlambat untuk duduk bersama dengan Ayah
Dari perjalanan saya dengan dia, yang saya pelajari cuma satu...
Bahwa hati kita cukup besar untuk lebih dari satu cinta...
Hehehehe...
Soalnya, harus mencintai ayah dan sasha
Trus...poligaminya gimana?
Hihihihi...diterusin besok ya...
Saya mau fitness dulu, hehehehe
Lanjut ke Selingkuh atau Poligami II
☺
ReplyDeleteCieeehh yg pitnes yg pitnes..
ReplyDeletepoligami .. ya karena hatinya masih muat nampung cinta yang lain.... :D
ReplyDeleteKirce htnya jg luas loh, menampung cinta 4D, hihihi. Piss, mak.
ReplyDeleteHalah...gaya.
ReplyDeleteTapi Ka...menurut saya itu perempuan hebat ya...bisa bikin heboh negara kita kekeke. Lihat kartun Timun di Kompas kemarin deh lucu...
:) juga, nia...
ReplyDeletejebule enak yo pitnes...
ReplyDeletesing ngelatih ganteng-ganteng je
huahahaahhahahahahha
seratus buat mbak evaaaaaaa....
ReplyDeletehuahahahahahahahhaha...
ReplyDeleteiya yaaa...
hihihihi...
ReplyDeletemau langsing nih, bu...
embeeeeer...
perempuan is the best!!!
*senyum-senyum sendiri*
ReplyDeletehayooooo...
ReplyDeletekenapa senyum-senyum....
....???
ReplyDelete