Tuesday, April 14, 2009

Catatan Perjalanan Buat Saya

Perjalanan saya ke Semarang kali ini sangat berbeda dari perjalanan-perjalanan saya sebelumnya
Begitu banyak peristiwa, begitu banyak emosi yang tercurah
Sampai akhirnya saya kena "serangan" lagi.

Perjalanan saya kali ini memang perjalanan emosional.
Perjalanan untuk berkumpul lagi dengan teman-teman lama saya dan Ayah
Perjalanan untuk 100 harinya Ayah
Perjalanan untuk mengantarkan Sasha yang meminta pergi ke Semarang
Perjalanan untuk menyelesaikan masalah asuransi saya
Semuanya menyangkut masalah hati
Dan ternyata, saya benar-benar tidak menyiapkan hati saya untuk menghadapi gelombang emosi ini

Awal perjalanan saya pun sudah diawali dengan emosi...
Kemarahan yang tidak bisa saya kendalikan karena masalah sepele
Dan sesampainya di Semarang, saya harus berhadapan dengan diri saya sendiri
Berhadapan dengan logika dan emosi yang sangat tinggi
Sampai saya benar-benar menyadari...
Saya hancur kalau tetap begini

Hari demi hari di sana saya jalani
Mulai dari rasa gembira yang sangat, sedih dan merasa bersalah, kecewa, marah, semua saya jalani
Sampai tiba saat saya merasa sangat kehilangan orang yang biasanya ada untuk saya
Saya menyadari ketiadaannya dan tiba-tiba...tanpa saya sadari...saya kena "serangan" lagi
Saya berusaha mencari sesuatu untuk saya gapai...
Tapi...yang ada hanya ketiadaan...hampa
Emosi saya memuncak lagi...
Kali ini, tangan saya yang luka...tapi untuk sementara, hati saya sedikit terobati

Saya sadar...
Saya harus sendiri kalau ada "serangan" itu
Untuk mengatasinya, saya pun harus jujur pada diri saya, bahwa saya butuh pertolongan
Sebelum saya tambah jatuh...jatuh lebih jauh...

Untungnya, saya ada di Semarang
Dan saya minta bantuan pada orang yang tepat
Saya sedang tidak butuh kata-kata
Saya hanya butuh orang yang bisa mengerti kesendirian saya
Orang yang tau perjalanan panjang saya dengan mas Riza yang sama sekali bukan cerita Cinderella
Orang yang dengan tatapannya saja, mengijinkan saya untuk menangis dan menjadi diri saya sendiri
Saya hanya butuh orang yang mengerti bagaimana menangani saya tanpa banyak bicara
Karena saya terlalu lelah untuk berkata
Tanpa menuntut saya bercerita tentang apa yang terjadi pada saya
I just need a friend in silence...do nothing but only watching
Until the strike gone and i can handle myself again

Dan dalam perjalanan saya pagi ini
Saya menemukan 163 saya lagi
Saya sangat merindukannya
Merindukan tugas-tugas saya mendengarkan permasalahan orang lain
Yang selalu membuat saya merasa saya jauh lebih beruntung dari mereka
Dan masalah saya bukan apa-apa
Dan dalam perjalanan saya pagi ini
Saya merasa jauuuuuuh lebih baik
Karena saya makin melihat bahwa sudah saatnya sudah berjalan lagi

Saya masih berproses
Saya pikir, proses itu bisa berjalan lebih lama
Kalau saya memilih untuk berhenti saat terhadang tembok tinggi
Tapi kalau saya ingin proses itu berjalan lebih cepat, mestinya saya terus berjalan menyusuri tembok itu hingga batas akhir tembok itu dan kemudian melewati tembok itu
Mungkin akan ada banyak hal yang bisa saya temukan dalam perjalanan saya
Daripada saya harus berhenti dan meratap di tembok itu
Mungkin perjalanan saya menyusuri tembok itu akan sulit
Tapi lebih baik dari pada saya tetap tinggal dan tidak menemukan apa pun

Yang saya tau, saya masih terus berproses
Akan ada saat saya jatuh lagi
Akan ada another "strike" yang mungkin lebih hebat lagi
Tapi sekarang saya sudah tau apa yang harus saya lakukan
Mungkin saya akan menyiapkan perban dan betadine atau bahkan bidai (duh, semoga enggak deh kalo yang satu ini)
Mungkin saya juga akan menyiapkan tempat yang lebih aman dan meminimalisir resiko
Dan meyakinkan bahwa saya punya orang yang sudah siap menangani saya
Dan menemani saya dalam diam, lalu saya akan dial 163 saya...
Tidak untuk mencari jawaban, tapi hanya sekedar mendengar suara yang sudah familiar dengan saya...

Yang jelas....saat ini saya harus memulainya dengan satu langkah kecil yang berat
Yaitu berani jujur pada diri saya sendiri...
Dan saya akan memulainya...sekarang...

Jakarta, 14 April 2009
*ditulis saat saya berproses lagi*


9 comments:

  1. A journey of thousands steps starts with one little step..
    People who love you will all be waiting at the end of the path.. Keep facing your demon..

    ReplyDelete
  2. thanks ya, kir...
    i miss you, bu...

    ReplyDelete
  3. just call me whenever you need someone to lean on :))

    ReplyDelete
  4. Ga bisa ngomong apa2. Cuma menanti disini dengan senyuman & kesediaan untuk mendengarkan Ika. We'll always be here for you Ka...

    ReplyDelete
  5. i will, mbah...
    when i've done doing my silence
    thanks for being there...

    ReplyDelete
  6. thanks ya, wi...
    jangan kaget kalo gue bisa berbalik 180 derajat..
    kadang begitu ramai...
    kadang bisa diam tanpa kata-kata...
    but, thanks for your willingness ya...

    ReplyDelete