Sabtu sore, 21 Maret 2009, saya bertugas mencari tambahan pernak-pernik untuk hantaran lamaran adik saya tercinta. Seharian itu saya, Sasha, Akung dan Nenek juga belanja keperluan lamaran. Mulai mampir ke kantor saya untuk ambil baju, beli buah di Pancoran dan ke Makro. Setelah itu, saya sendirian cari pita ke Citos.
Di Citos saya langsung menuju tempat servis gift wrapping. Setelah dapat pita yang saya maksud, saya mampir ke favorite spot saya di Citos, the Coffee Bean and Tea Leaf Café. Dengan ditemani kopi dan cheese cake, saya mulai mengembara… Iya, mengembara dalam pikiran saya dan merasakan tiap rasa yang ada.
Saya mulai dari apa yang saya rasakan saat saya melangkahkan kaki di Citos sore itu.
Sore itu adalah kunjungan pertama saya sejak Ayah tiada. Moment terakhir saya dengan Ayah pun terjadi di
So, Sabtu sore kemarin, kembali ke Citos adalah suatu langkah yang butuh kekuatan ekstra buat saya. Tapi kenapa saya pilih Citos, instead of other place? Well, it’s part of my therapy, hehehehhe…
Memang sejak hari Kamis yang lalu, saya sempatkan untuk mampir ke tempat-tempat favorit saya di
Ditemani kopi dan cheese cake, saya mulai mengamati orang-orang di dalam kafe dan sesekali mengamati orang yang melintas di depan kafe. Lagi, di menit-menit pertama, saya harus mengatasi rasa sedih saat saya teringat Ayah. Tapi, melihat orang-orang yang sibuk ngobrol dengan teman, suami, istri atau anak-anaknya, saya pun bisa menguasai diri lagi. Saya terhanyut melihat mereka, ikut tersenyum saat mereka tersenyum, ikut tertawa saat melihat ibu yang kerepotan dengan ulah anaknya, ikut geli melihat seorang gadis cilik yang cantik lewat di depan kafe dengan baby sitternya, mengingatkan saya pada Sasha. Saya menikmati semuanya dan saya ijinkan diri saya lagi untuk merasakan kerinduan saya pada Ayah.
)
Ditemani kopi dan cheesecake, saya banyak menemukan hal baru dalam hidup saya. Ditinggal Ayah memaksa saya untuk berubah menjadi lebih dewasa. Saya dipaksa berkompromi dengan apa-apa yang tadinya saya pilih untuk tidak saya pedulikan. Saya dipaksa mengerjakan apa-apa yang saya tidak suka. Saya dipaksa bertumbuh. One of the bright sides, saya baru menyadari bahwa Ayah sudah berhasil mengajari saya menjadi lebih dewasa. Saya sedih karena Ayah tidak melihat keberhasilan ini. Saya sedih karena selama ini belum bisa jadi yang cukup baik untuknya. Tapi saya bangga padanya. Bangga sekali.
. Semua tidak akan berhenti terjadi dengan sepeninggal Ayah dan saya harus menghadapinya.
So, sore itu, ditemani kopi dan cheese cake, saya menemukan diri saya yang, surprisingly, adalah seseorang yang baru, penuh dengan modifikasi dibanding yang lalu. Saya menemukan diri saya versi lebih dewasa (sedikit) dibanding versi lama. Jujur, saya tidak terlalu suka dengan perubahan ini, but hey, nobody like to be an adult, hehehe.
Yang jelas, saya akan lebih lunak pada diri saya sendiri dan lebih jujur atas perasaan saya, saya akan biarkan ups and downs datang pada saya dan menerimanya dengan lapang dada. Saya mungkin akan menjadi lebih berkompromi dan lebih banyak menangis serta menulis dalam bahasa Inggris, hehehhe (sore itu saya baru menyadari, kalo saya emosi, saya lebih suka menuliskannya dalam bahasa Inggris, rasa bahasanya lebih mewakili perasaan saya).
Well, it’s me… a new me…
hanya sekedar menulis untuk membagi rasa yang ada.
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah membantu saya untuk menjalani proses ini.
Jangan bosan untuk menemani dan mengingatkan saya.
Terima kasih, especially for you, yang sudah melengkapi sore saya. I really appreciate it.
With love,
-ika-
pic taken at Coffee Bean, Citos (kunjungan ayah yang pertama dan terakhir), February 2, 2005
gw tau lu pasti bisa ka....cheer up ya.....
ReplyDeletehihihi... foto Mas Riza remang-remang :)
ReplyDeleteBIG BIG HUGS ya Kaaaa :) :)
Hiks... Selamat ya mba Ika sudah berhasil menjadi pribadi yang baru...
ReplyDelete*hugs*
ikaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
ReplyDeletemaap ya kemarin capek bangettt
huhuu konsul gak berenti berenti niiihhhh
aaah... ikaaaaaaaaaa..... lewat tulisan lo yg gamblang gini.. gue jadi "kenal" elo lagi..
ReplyDeletebisa...bisaaa, mu...
ReplyDeletecuma kopi sama cheese cake aja...
bisa kok gue... :D
so, tanggal 29, di iji pija mana nih jadinya?
big hugs juga, piet
ReplyDeletemasih dalam proses, nia :)
ReplyDeletehugs lagi...
iiiiaaaaaaaannnnnnn....
ReplyDeletegak papa kok...
akhirnya gue ditemenin juga kok, hehehehe...
thanks ya... :)
arie.. :)
ReplyDelete